Hari Kehancuran Dunia


#JustWriteIt #Fanfiction #Firsts #action #AttackOnTitan
Bagi Reader's yang sedang membaca ini, penulis sangat mengharapkan sekali vote dan komentarnya, sebagai masukkan agar penulis bisa memperbaiki tulisan ini. dan jangan lupa juga untuk mensharenya keteman-teman kamu.  
17 maret 2048
Udara dingin terhembus mengusap wajahku, dedaunan bergerak melambai lambai seolah sedang menari bersama. Tidak sesegar udara di desaku, diberlin udaranya terasa begitu pahit seperti mencium debu pasir. Mataku terpaku melihat banyaknya gedung-gedung tinggi di daerah ini. Tetapi aku tak melihat aktivitas yang ramai diluar sana. Sepi, berbeda sekali dengan desaku yang begitu ramai dan tentram. Rasa penasaranku ini membuatku bertanya kepada paman Hannes. Karena dia adalah satu-satunya orang yang tau dan pernah ke daerah ini sebelumnya.
"paman hannes, mengapa diluar begitu sepi? Kemana orang orang yang ada di kota ini?" tanyaku bingung kepada hannes.
Ia tidak menjawab apapun, ia hanya memberikanku sebuah koran dan melanjutkan meminum wisky yang ada di gelasnya. Di dalam koran tersebut tergambar bagaimana keadaan dunia saat ini. Ternyata saat ini dunia sedang mengalami perang dunia ke 3. perang dunia ke 3 meletus pada tahun 2018, diperang dunia ke-3 kali ini, negara-negara bersekutu dalam dua kelompok. Pemerintah jerman sengaja merahasiakan semua ini dari para penduduk desa yang damai. Keadaan dunia sudah tidak se-indah dulu lagi, Banyaknya CO2 dan gas monoksida berbahaya lainnya menyebabkan kehidupan di perkotaan tidak sehat lagi. Akibatnya aktivitas ekonomi, pendidikan, dan pemerintahan di daerah perkotaan terpaksa dilakukan didalam ruangan. Mereka hanya keluar saat mereka perlu saja. Berlin sebenarnya tidak sepi hanya saja para penduduknya berada didalam bangunan, mereka belajar, bekerja dan beraktivitas lebih sering dalam bangunan. Berita lainnya yaitu Pemerintah jerman juga sudah selesai melakukan pembangunan dinding setinggi 50 M didaerah perbatasan jerman dan dibeberapa daerah lainnya yang menurut pemerintah jerman penting, pemerintahan jerman rela menghabiskan anggaran APBN mereka hanya demi membangun tembok pertahanan, demi menjaga pertahanan negaranya. Proyek yang sangat besar ini sudah dilakukan 20 tahun yang lalu. Dan sekarang pada tahun 2048, tembok ini sudah selesai dibangun dan sudah diresmikan. Meskipun memakan biaya banyak untuk pembangunan tembok ini, Warga jerman tidak mengalami krisis yang begitu parah. Disisi lain koran ini, aku melihat dimana pemerintah jerman membuat senjata militer yang hebat dan kemenangan tentara jerman atas negara-negara yang ikut serta dalam perang ini. Nampaknya jerman seperti pemimpin klasemen pada perang kali ini. Banyak sekali warga negara yang menyerahkan dirinya terhadap kekuasaan jerman dan mengabdi serta menjadi warga negara jerman karena jerman sangat kuat dan hebat. Perang ini sudah dimulai semenjak 30 tahun yang lalu, Pantas saja di desaku tidak semua wajahnya terlihat seperti ras orang jerman kebanyakan. Bahkan ibuku sendiri berasal dari turki, sementara mikasa ibunya dulu adalah orang asli jepang, dan ayahnya orang rusia dengan marga Ackerman yang dibawanya. Dulu orangtuanya tewas dibunuh oleh orang tak dikenal tetapi mikasa berhasil kuselamatkan.
Saat aku sedang sibuk membaca koran tiba-tiba Hannes yang sedang meminum wisky sambil memainkan gadget miliknya memanggilku.
"eren......".panggil hannes sambil meletakkan smartphone miliknya.
"ah--, iyaaa ada apa???" jawabku.
"apa pendapatmu tentang dunia dan negerimu ini eren?".
"ma-maksudmu apa??? Aku sama sekali tidak mengerti perkataanmu" jawabku karena pertanyaan hannes yang membuatku bingung ini.
"hmm, yahh, beruntunglah kau masih muda eren. Kau masih punya kesempatan untuk merubah dunia ini.".
"kau ini bicara apa paman hannes?"tanyaku penasaran.
"Menurutku, dunia ini, atau lebih tepatnya negeri ini terlalu kejam. Kau selama ini hanya hidup dalam ternak pemerintah saja. Pemerintah sengaja menjaga informasi dari perkotaan ke desa-desa yang ada di jerman tentang bagaimana dunia ini. Perkembangan teknologi yang begitu pesat serta kurangnya sumber daya alam yang ada membuat manusia menjadi lupa. Manusia lupa akan adanya tuhan, keserakahan sudah menghasut mereka, hingga akhirnya perang dunia pun pecah. Dulu dunia ini sangatlah damai, tapi semenjak manusia merusak dunianya mereka sendiri, semuanya berubah. Kau tahu mengapa pemerintah merahasiakan dan memfasilitasi para penduduk desa untuk bertani dan berternak? Itu semua karena hanya pedesaan lah yang menjadi sumber energi para manusia. tanpa adanya pertanian dan perternakan di desa-desa, negeri ini sudah hancur karena kelaparan dimana mana. Oleh karena itu, pemerintahan sengaja melindungi desa-desa demi sejahteranya negeri ini. Alam di dunia ini sudah tidak sesehat dulu, bahkan sebenarnya udara didesamu sudah sedikit tercemar, tetapi beruntunglah desa-desa masih memiliki pepohonan sehingga pencucian udara secara alami masih bisa berjalan dengan baik." Jelas hannes panjang.
Aku tak begitu paham yang dikatakan oleh hannes. tetapi satu hal yang kusadari, ternyata dunia yang ingin kulihat ini tak seindah yang kubayangkan. Selama ini aku hanya berada dalam sebuah desa yang tak tahu apa-apa mengenai dunia luar. Selagi aku masih memikirkan hal itu, mikassa tiba tiba memanggilku.
"eren, maukah kau menemaniku ke toko sebelah?".
"baiklah mikassa".
Mikasa mengajakku pergi menuju supermarket yang berada sekitar 150 M dari apartement milik hannes ini. Disana, kami berbelanja berbagai kebutuhan selama kami tinggal di berlin. Lalu mikassa tiba-tiba bertanya kepadaku.
"eren, kau lebih suka yang rasa coklat atau keju?" sambil menunjukkan roti dengan berbagai jenis rasa kepadaku.
"apa saja terserah kau, yang penting aku ingin segera pulang. Cuaca disini sangat dingin, dan nampaknya langit akan segera hujan. Padahal saat kita pergi tadi nampaknya cuaca masih agak cerah yah".
"baiklah, kalau begitu yang rasa............" suara mikasa terputus. dan disaat yang bersamaan, sebuah kilat besar tiba-tiba terdengar ditengah-tengah awan yang sedang mendung ini. suara kilat itu terdengar seperti sebuah c4 yang meledak.

Aku pun menarik mikassa keluar dari dalam supermarket, uap panas tebal mengelilingi seluruh wilayah berlin layaknya sebuah lautan asap. Kuusap kedua mataku, lalu aku melihat sebuah pemandangan yang tidak biasa, sangat membuatku kaget dan tak menyangka, sebuah pemandangan aneh terpapar di hadapanku. Sebuah raksasa tak berkulit berwarna merah dengan ukuran sangat tinggi berada dihadapanku. Raksasa besar itu pun mengeluarkan teriakannya yang begitu nyaring terdengar memecah telingaku. teriakkannya menyebabkan uap panas begitu banyak dan angin yang sangat kencang membuat kerusakan di sekitarnya. Setelah berteriak cukup lama, Petir dan kilat yang begitu banyak tiba-tiba muncul. Suaranya begitu menggelegar seperti ada baku tembak dan ledakkan dimana-mana. Uap asap yang begitu panas semakin menebal dan menyebar. Suara-suara aneh pun mulai bermunculan, seperti suara jeritan dan teriakan monster. Pandanganku tertutup oleh uap yang begitu banyak ini. Aku menggenggam erat tangan mikasa. Aku menariknya menjauh dari si titan merah untuk berlindung. Uap panas yang tebal kemudian mulai menipis, pandanganku mulai kembali sedikit demi sedikit, aku pun mulai bisa melihat jalan meskipun masih sedikit samar samar.
KAGET! Ya itulah yang kurasakan saat ini. Sekali lagi aku melihat pemandangan yang tak biasa lagi. Mahluk bertubuh besar, berbadan putih, dan mengeluarkan asap muncul dimana mana. Mahluk itu tak berpakain dan tidak memiliki kelamin. Gigi-giginya begitu tajam dan banyak. Air liurnya menetes deras seperti anjing kelaparan, ukurannya memang lebih kecil dari si titan merah. namun, mereka tetaplah besar seperti raksasa. Jumlah mereka begitu banyak, yakni sekitar 100 lebih. Aku masih tak menyangka dengan apa yang kulihat. Dalam pikiranku, aku menganggap apa yang kulihat ini adalah sebuah halusinasi saja. Aku mencoba untuk menenangkan pikiranku, dalam hati kecilku berharap kalau ini sebuah mimpi dan aku akan segera bangun dari mimpi buruk ini. Tapi semua pemikiran itu hilang ketika mikasa berbicara denganku.
"erenn,, kau lihat itu kan? Para monster itu..." tanya mikasa.
Pertanyaan mikasa semakin membuat jantungku berdegup, awalnya aku berpikir ini hanyalah sebuah imajinasiku saja. Tetapi pertanyaan dari mikasa membuatku semakin yakin kalau ini bukanlah sebuah mimpi. Setelah berpikir panjang, sambil memegang tangan mikasa aku pun kemudian berlari menuju apartemen hannes karena ibuku dan paman hannes berada disana. Ku langkahkan kakiku dengan begitu cepat, aku merasakan sekali getaran yang berada di kakiku ini, ya getaran itu diakibatkan rasa takutku akan kehadiran para raksasa ini.
Tiba tiba muncul seseorang dari atas gedung, ia mengenakan jaket berwarna hijau lalu ia berteriak menggunakan bahasa inggris. "its a titan! Titan was coming!". Aku sedikit mengerti arti dari teriakan itu. Meskipun aku tinggal di jerman, tetapi selama ini karena banyaknya warga asing di negaraku, aku sedikit mengerti bahasa inggris. Sambil melanjutkan langkah kakiku, aku memikirkan apa yang dikatakan orang itu. 
"titan? Apa itu?" gumamku dalam hati. 
Tak lama setelah kejadian itu, suara jejak kaki monster terdengar keras sekali. dan ternyata Titan itu berada di belakang pria yang berteriak tersebut. Titan tersebut menangkap pria itu, dan suatu kejadian yang membuatku tidak percaya dan mengakibatkan jantungku berdetak ketakutan terjadi. kejadiannya adalah titan itu memakan pria tersebut layaknya sebuah pisang. 
"Apa apaan ini?!. Makhluk itu benar benar mengerikan. Mereka memakan manusia? Kenapa semua ini terjadi?" rasa ketakutanku semakin menambah semenjak kejadian itu. Langkah kakiku pun semakin cepat dan cepat. Aku harus menyelamatkan ibuku itu adalah prioritasku.
Jalanan dan suasana berlin berubah 360 derajat. Kota yang tadinya sepi mendadak ramai semenjak kehadiran para titan. Para warga yang berada dalam bangunan berlarian keluar dan berusaha untuk menyelamatkan diri. Suara alarm mobil yang konslet dan kerusuhan karena warga yang berlarian terdengar dimana-mana. Lalu, aku melihat sang titan merah yang besar layaknya seorang kolosal mulai bergerak. Aku semakin takut ia menyerang ke dekat apartemen hannes. Jarakku dengan apartemen tersebut kini tersisa 50 M lagi. Tetapi langkahku terhenti ketika sang titan colosal kembali berteriak kembali. Kali ini teriakannya lebih besar dari yang sebelumnya. Asap tebal yang begitu banyak kembali muncul, tetapi efeknya kali ini ditambah dengan hembusan angin yang dua kali lebih dahsyat. Aku terpental jauh karena hembusan angin tersebut, kakiku tertimpa sedikit reruntuhan bangunan. Lalu dalam pandangan kecilku, aku melihat seorang manusia yang gemetar lalu disambar sebuah kilatan kuning yang besar, bagian tubuhnya mulai bergejolak dan membesar. kulitnya perlahan berubah menjadi putih dan mengeluarkan uap. orang tersebut tiba-tiba berubah menjadi titan putih seperti yang lainnya. Kejadian itu sama sekali tidak aku pedulikan, aku kemudian bangun dan berusaha untuk membuka pandanganku kembali. Lalu aku melihat bangunan apartemen hannes hancur. Dengan penuh rasa panik aku berlari menuju apartemen tersebut. Sesampainya disana aku segera mencari ibuku, gedung apartemen 10 tingkat ini telah hancur lebur. Beruntunglah apartemen hannes berada di lantai 1, aku berharap ibuku masih bisa diselamatkan. Setelah melewati beberapa puing apartement, aku menemukan ibuku terjepit puing bangunan apartement yang begitu besar. Sambil menahan airmata dan penuh rasa panik aku mencoba mengangkat puing bangunan itu dan menarik ibuku keluar.
"mikasa,, cepat tolong aku!, angkat tembok ini!, kita harus menyelamatkan ibu" perintahku.
"baik eren akan ku coba" jawab mikasa.
kami pun mencoba mengangkat tembok yang menghimpit ibuku bersama-sama, namun tembok itu sangatlah berat sehingga kami tidak mampu mengangkatnya.
"sial!, tembok ini berat sekali!, bertahanlah ibu!". ucapku.
"eren, lihat itu !" ucap mikasa sambil menunjuk titan yang sedang mencoba mendekati kami.
"oh tidak. ibu bertahanlah!, aku akan mencobanya!" ucapku.
"sudahlah nak, larilah! Tinggalkan ibu sendiri disini! Ibu mohon..." jawab ibuku.
"tidak ibu!, aku hanya akan pergi bersama ibu.." jawabku.
"jangan eren! Ibu sudah tertimpa bangunan, kalaupun ibu berhasil keluar dari sini ibu tidak bisa berlari dengan cepat karena kaki ibu sudah terluka" jawab ibuku.
"tidak ibu! Aku pasti bisa melakukannya" jawabku tegas.
"sudah kubilang jangan eren! Dengarkanlah perkataan ibumu ini sekali saja ibu mohon!.---- Mikasa, cepat bawa eren lari dari sini!" jawab ibuku sambil menitihkan air mata.
"tidaak bu!, aku bisa mengeluarkan ibu" jawabku sambil berusaha mengangkat tembok yang menimpa ibuku.
Disaat aku dan mikasa sedang berusaha mengangkat puing bangunan yang menimpa ibuku, Hannes tiba-tiba muncul menghampiri kami sambil membawa perlengkapan senjatanya.
"hannes cepat bawa anak anak lari dari sini!" perintah ibuku.
"apa yang kau bicarakan carla, aku akan menyelamatkan kalian semua dan membunuh titan itu" jawab hannes dengan penuh rasa percaya diri.
"tunggu! Kau tidak bisa mengalahkannya!" jawab ibuku.
Hannes kemudian pergi menghadapi titan itu, saat sudah berada didekat titan tersebut ia mencoba menembaki titan tersebut dengan senjata laras panjang, tetapi hal tersebut sama sekali tidak bereaksi kepada titan tersebut, kemudian ia mengeluarkan sebuah RPG dan menembak titan tersebut tepat dibagian kepala. Titan itu terjatuh dengan luka bakar dibagian belakang kepalanya, namun wajahnya masih bertahan. Tak lama kemudian, titan itu kembali bangkit, kulitnya beregenerasi sambil mengeluarkan uap panas yang tebal. Bagian yang tertembak tadi kembali menjadi seperti semula. Hannes terdiam melihat kejadian itu. karena takut, ia berlari kembali menuju tempat kami. Entah apa alasannya, tiba-tiba ia menggendong aku dan mikasa lari meninggalkan ibuku yang terjepit bangunan.
"hey hannes!?. apa yang kau lakukan?!, Ibu masih terperangkap disana, Hannes, cepat turunkan aku !". perintahku sambil menitihkan air mata.
"Eren! Mikasa!, bertahan hiduplah!" teriak ibuku dari jauh.
hannes membawa aku dan mikasa pergi meninggalkan ibu yang sedang terjepit bangunan seorang diri. Titan yang tadi berada didekat ibu kemudian menangkap ibuku, seseorang yang sangat berarti bagi hidupku selama ini, yang sudah mengasuhku selama 14 tahun. Ia juga yang telah mengandungku selama sembilan bulan dan melahirkanku. Pemandangan yang begitu pahit pun terjadi dan terlihat jelas. Bersama dengan kenangan dengan ibuku dalam pikiranku. Titan sialan itu memakan ibuku hanya dengan satu gigitan.
"Tidak!.....Hentikaannnnnnnn!!!!!........."
Sungguh pengalaman yang mengerikan, aku tak bisa berhenti mengucurkan air mataku ini. Aku hanya bisa terdiam begitu saja. Aku ini lemah tak berdaya. Berlin benar-benar dalam kehancuran, aku melihat sekelilingku banyak sekali orang-orang yang berlarian. Mereka berusaha menyelematkan dirinya masing masing. hanya beberapa orang yang masih berusaha menyelamatkan orang lain. Seluruh kota hancur dikarenakan serangan para titan. Banyak warga yang tewas karena dimakan oleh mahluk yang sangat kejam dan mengerikan itu. Pusing rasanya kepalaku ini. Semua ini membuatku shock. Pandanganku lama kelamaan mulai kabur. Perlahan demi perlahan aku mulai kehilangan kesadaranku dan akhirnya jatuh pingsan.
"Erenn!!!" teriak mikasa sambil memukul pipiku.
"hah!? Ada apa mikasa? Dimana kita? Dan dinding apa itu?".
"kita berada di dalam daerah gedung istana kepresidenan jerman. Aku tidak tahu dinding apa itu yang jelas kita aman berada disini." Jawab mikasa.
"disini ramai sekali" ucapku.
"iyaa, hampir semua penduduk berlin mengungsi di istana ini"jawab mikasa.
disaat aku baru siuman dan sedang bertanya kepada mikasa, sahabatku armin yang seharusnya berada di apartement yang sudah hancur itu tiba-tiba muncul.
"Eren!" sapa Armin yang tiba-tiba datang.
"armin? Syukurlah kau masih hidup. Bagaimana kau bisa sampai disini?"tanyaku.
"aku awalnya panik sekali ketika mendengar dentuman pertama, lalu aku berlari mengikuti kerumunan warga dan akhirnnya membawaku sampai disini" jawab armin.
"ibuku! Seandainya saja aku bisa mengangkat puing itu aku pasti bisa menyelamatkan ibuku!. Hannes! Mengapa kau membawa paksa kami! Seandaikan tidak ada kau ibuku pasti selamat" ucapku dengan penuh rasa kesal.
"maafkan aku eren, ini semua demi keselamatan kalian. Aku sudah berusaha memusnahkan titan itu. Bahkan pasukan militer yang datang sudah melakukan hal yang terbaik. Tetapi para titan itu dapat beregenerasi meskipun sudah kami hancurkan" jawab hannes dengan penuh rasa menyesal.
"maksudmu? Apa yang kau bicarakan?". tanyaku heran.
pertanyaanku terpotong karena Kejadian aneh kembali muncul, suara langkah kaki raksasa yang sedang berlari terdengar begitu kencang seperti mendekati area istana presiden ini.
"haha, tenang saja. Kalian semua aman disini. Tembok ini didalamny dilapisi besi dan baja yang cukup tebal jadi kurasa tidak akan ada yang bisa menerobos tembok ini. Bahkan titan colosal yang begitu tinggi itu tidak akan kuat menghancurkannya." Suara itu berasal dari salah satu anggota polisi militer jerman yang berusaha menenangkan warga sekitar.
Tiba tiba sesuatu yang disebut "AMAN" itu tak berarti lagi didaerah ini. Ya titan berhasil menerobos dan menghancurkan tembok pertahanan pemerintah ini. Titan dengan ukuran sedang ini terlihat berbeda dari yang lain. Titan ini berlapiskan armor, matanya menyala layaknya robot, dan memiliki rambut putih yang pendek. Titan ini terlihat begitu kuat dan berotot, sehingga dapat menghancurkan tembok baja ini dengan mudah. Lagi-lagi, manusia dihadapi dengan ketakutan yang mengerikan. Aku tak mau tinggal diam lagi kali ini. Aku mengambil senjata hannes dan mendekati si titan berarmor itu. Aku mencoba menembaki titan tersebut tetapi peluru-peluruku bahkan pengok saat menyentuh tubuhnya, ketika aku menggunakan grenade launcher pun sama sekali tidak berefek padanya. Aku hanya bisa terdiam melihat kejadian aneh ini. 
"Mengapa ada mahluk seperti ini" gumamku. 
Aku tak habis pikir. Hannes pun berlari lalu muncul dihadapanku.
"eren! apa yang kaulakukan? cepat menjauh dari sini!, kita harus segera berlari dan keluar dari negara ini secepatnya" perintah hannes.
Aku mendengar sebuah pengumuman bahwa berlin akan dievakuasi seluruhnya, bahkan warga diminta untuk menjauhi berlin. Para pasukan militer berusaha menghancurkan sang armored titan. Tetapi titan itu hanya diam dan kembali berlari kearah luar. Tembok yang sudah berlubang ini pun dimasuki oleh titan titan putih lainnya. Para penjaga menembaki titan titan tersebut tetapi tidak ada efeknya sama sekali. akibatnya, para titan lagi-lagi kembali memangsa umat manusia dengan kejam dan rakus. Mereka terlihat seperti ingin menghabisi populasi umat manusia. Aku tidak tau apa yang harus kuperbuat, tetapi hatiku masih memiliki ambisi untuk membunuh para titan itu. Sungguh pemandangan yang mengerikan. 
Kini perdamaian manusia hanyalah sebuah kenangan. hari itu umat manusia mendapat peringatan yang menyeramkan. Hidup dalam ketakutan para titan, dan kepasrahan untuk melawan. Semangat bertahan hidup manusia pun sudah hampir punah ditelan rasa ketakutan yang mendalam. Inilah awal dari kehancuran dunia. Manusia telah berada di puncak masalah yang begitu besar.
Hannes kemudian memukul leherku, dan lagi lagi diriku kembali tak sadarkan diri. Akhirnya aku bisa menutup pandanganku dari neraka manusia yang mengerikan ini.
_selesai bagian 2
Please comment and vote ya :)